Halaman

Jumat, 29 Juli 2022

TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK RSUP Dr. WAHIDIN SUIROHUSODO

merupakan salah satu metode pengobatan yang dilakukan dengan penggunaan oksigen 100% pada tekanan yang lebih besar dari 1 (satu) ATM. Terapi oksigen hiperbarik dilakukan diruangan khusus yang dikenal dengan chamber hiperbarik atau ruang udara bertekanan tinggi yang dapat meningkatkan tekanan udara hingga 6 (enam) kali tekanan atmosfer normal. Peningkatan tekanan udara didalam ruangan hiperbarik ini menyebabkan paru-paru pasien akan menyerap oksigen lebih banyak dari biasanya sehingga dapat membantu proses penyembuhan berbagai penyakit.



 

Kamis, 08 Januari 2015

TABLIGH AKBAR SIKAP MUSLIM TERHADAP ULAMA DAN PEMERINTAH


Alhamdulillah,
Dengan mengharap ridha Allah Ta’ala,

Hadirilah …
TABLIGH AKBAR
Bersama :
Syaikh Abdul Hady Al-Umairy (Anggota Komite Fatwa Masjidil Haram, Arab Saudi)
Dengan tema :

SIKAP MUSLIM TERHADAP ULAMA DAN PEMERINTAH

InsyaAllah pada hari Rabu,
1 Rabi’uts Tsani 1436 H / 21 Januari 2015
Pukul 12.30-17.30 WITA

Tempat :
Masjid Al-Markaz Al-Islami Jend. M.Jusuf
Jl. Masjid Raya No. 57 Makassar
InsyaAllah akan disiarkan langsung via streaming di :
www.almakassari.com
www.an-nashihah.com

Peserta :
Gratis, Terbuka untuk umum; Muslimin dan Muslimah
Kontak Informasi :
Ustadz Nashrul Haq 082349361230
Suwardi 085242920351
Siraj 085242520272

Simak pula info acara ini di Fanpage Facebook :
Tabligh Akbar Ulama Makassar
www.facebook.com/tablighakbarmakassar
Publikasi Media untuk Tabligh Akbar Ulama di Makassar
Silahkan membantu dalam penyebaran kebaikan dengan menggunakan fasilitas dibawah ini untuk membantu menyebarkan informasi ini seluas-luasnya. Jazakallahu khairan.
Hashtag Facebook & Twitter : #TAUAMks2015

Selasa, 09 Desember 2014

Ahlus Sunnah Mendoakan Waliyyul amri (Penguasa)

Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf

Al-Imam al-Barbahari rahimahumallah berkata, “Apabila engkau melihat ada orang yang mendoakan kebaikan untuk penguasa, ketahuilah dia seorang Ahlus Sunnah, insya Allah.”
Al-Imam Fudhail bin Iyadh rahimahumallah berkata, “Sekiranya aku mempunyai doa (yang terkabul), aku tidak akan mengarahkannya kecuali untuk penguasa.”
Seseorang bertanya, “Hai Abu Ali (Fudhail), jelaskan maksud kalimat ini kepada kami semua.”
Al-Imam Fudhail rahimahumallah menjawab, “Jika aku arahkan pada diriku, kebaikannya tidak akan kembali kecuali kepada diriku. Akan tetapi, jika aku arahkan kepada penguasa, penguasa itu akan menjadi baik sehingga baiklah keadaan rakyat dan negara.”

Maka dari itu, kita diperintah mendoakan waliyyul amri dengan kebaikan serta dilarang mencemooh atau memberontaknya walaupun penguasa itu zalim dan jahat. Sebab, kezaliman dan kejahatannya kembali kepada dirinya sendiri, sedangkan kebaikannya selain kembali kepada dirinya juga untuk seluruh muslimin.” (Syarhu Sunnah) Di dalam kitab I’tiqad Ahlus Sunnah,al-Imam al-Isma’ili rahimahumallah mengemukakan bahwa mereka, Ahlus Sunnah, memandang harusnya mendoakan kebaikan bagi penguasa dan mendorongnya berbuat adil. Ahlus Sunnah tidak memandang bolehnya memberontak dengan pedang/ senjata.

Jumat, 11 Juli 2014

Apa yang Kau Peruntukkan bagi Palestina?


Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman,
وَقَالَ مُوسَى رَبَّنَا إِنَّكَ آتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوَالًا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِكَ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ. قَالَ قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُمَا فَاسْتَقِيمَا وَلَا تَتَّبِعَانِّ سَبِيلَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ.

“Musa berkata, ‘Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, -wahai Rabb Kami- akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Wahai Rabb kami, binasakanlah harta benda mereka dan kunci matilah hati mereka maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih.’ Allah berfirman, ‘Sesungguhnya telah dikabulkan doa kalian berdua. Oleh sebab itu, tetaplah kalian berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kalian berdua mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui.’.” [Yunus: 88-89]

Telah datang kepada Fir’aun dan kaumnya, berbagai ayat dan tanda kebesaran Allah. Namun, mereka tetap kafir, bersombong, dan keras kepala. Masih saja mereka menindas, sewenang-wenang, dan berbuat kezhaliman.

Allah Ta’âlâ mengabulkan doa Nabi Musa ‘alaihis salâm yang diaminkan oleh Nabi Harun ‘alaihis salâm di atas dan membinasakan Fir’aun dan kaumnya dengan kemuliaan dan kemudahan untuk Bani Israil, tanpa terjadi peperangan atau pengorbanan jiwa.

Selasa, 08 Juli 2014

Pemberian gaji 13 kepada PNS, TNI, POLRI, Pejabat Negara dan Pensiunan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN GAJI/PENSIUN/TUNJANGAN BULAN KETIGA BELAS DALAM TAHUN ANGGARAN 2014 KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL, ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA, ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,PEJABAT NEGARA, DAN PENERIMA PENSIUN/TUNJANGAN. ( Download pdf klik disini )

Jumat, 14 Maret 2014

Fatwa Syaikh Shalih Fauzan Al Fauzan Tentang Pemilu

Berikut ini adalah fatwa Syaikh Fauzan tentang hukum pemilu dan demonstrasi yang kami ambil dari www.mimbarislami.or.id. Fatwa ini merupakan salah satu dari beberapa fatwa beliau yang berkenaan dengan pemilu. Salah satu ormas Islam (Wahdah Islamiyah) dan beberapa hizby lainnya bahkan mengambil fatwa beberapa ulama salaf untuk mendukung keputusan mereka mengajak kaum muslimin untuk melakukan Pemilu. Yang dengan fatwa para ulama tersebut mereka mengambil sebagiannya jika memang bermanfaat dan membuangnya jika fatwa tersebut tidak menguntungkan bagi mereka. Seharusnya mereka mengambil fatwa dari para pendahulu mereka dari kelompok Ikhwanul Muslimin seperti Hasan Al-Banna, Sayyid Quthb, dll, supaya terlihat jelaslah siapa yang berada di atas manhaj salaf dan siapa yang diatas manhaj ikhwani. Allahu Musta’an.

Rabu, 25 Desember 2013

NASEHAT ASY-SYAIKH AL-‘ALLAMAH AL-MUHADDITS ABDUL MUHSIN BIN HAMD AL-ABBAD AL-BADR hafizhahullah

NASEHAT ASY-SYAIKH AL-‘ALLAMAH AL-MUHADDITS ABDUL MUHSIN BIN HAMD AL-ABBAD AL-BADR hafizhahullah
 
Wajib atas setiap muslim juga kepada thalabul ilmi agar bertakwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Kemudian menyibukkan diri dengan menuntut ilmu, serta bersemangat untuk mendapatkannya. Dan agar mengenal jalan yang ditempuh oleh ‘ulama-’ulama besar seperti Syaikh Ibnu Baz, Syaikh Ibnu Utsaimin dan Syaikh Asy-Syinqithi serta Syaikh Al-Albani rahimahumullahu jami’an. Yakni kita bersemangat mengetahui apa-apa yang diajarkan oleh mereka ‘ulama besar yang bergelut dengan ilmu.

Adapun orang-orang yang menyibukkan dirinya dengan desas-desus (qila wa qala), mencari-cari kesalahan, mentahdzir fulan dan fulan, dengan argumen bahwasanya di sisinya begini dan begitu. Atau si fulan telah berubah begini begitu. Maka ini semua menjadikan kita terlalaikan dari kesibukan mendapatkan ilmu dengan sesuatu yang tidak layak disibukkan olehnya. Hanya saja kita itu bersemangat mendapatkan manfaat dan faidah dari ulama serta kembali kepada mereka.

Dan apabila terdapat kesalahan pada seseorang, di mana dia dari ahlus sunnah serta terbiasa menyibukkan dengan ilmu, maka jangan tinggalkan orang tersebut, jangan dihalau dan dijauhkan manusia darinya. Tetaplah diambil manfaat darinya namun tetap diberitahu apa kesalahan yang ada, demikian juga diperingatkan kesalahannya.

Adapun ditinggalkan sama sekali dan dijauhkan darinya maka ini bukanlah jalan yang inshaf (adil). Bukan pula di sana tercapai ilmu. Jika mereka menerapkan gaya atau cara seperti ini maka satu persatu akan pergi tidak tersisa siapapun dari ahlus sunnah kecuali mereka (yang sering mentahdzir) saja!

Wajib bagi kita agar bersemangat untuk mendapatkan ilmu serta menyibukkan dengannya. Jangan bersibuk-sibuk dengan qila wa qala (gosip/kabar burung). Orang -orang yang sibuk dengan semacam ini tidak akan mendapatkan ilmu. Tidak pula mereka akan disibukkan dengan ilmu. Hanya gosip dan kabar burung yang menyibukkan mereka. Tidak ada faidah yang didapat bahkan kemudaratan yang didapat. Yakni mereka membicarakan selain mereka, memutuskan hubungan dari orang yang punya kebaikan padanya, serta yang memiliki maksud perbaikan dan manfaat. Kesibukan seperti ini sama sekali tidak layak menjadi bahan kesibukan yang menghabiskan waktu.

Al-Liqa’ Al-Maftuh Daurah Imam Darul Hijrah tanggal 3 Rajab 1430 (26 Juni 2009) yang diselenggarakan di Masjid Qiblatain di kota Madinah An-Nabawiyah KSA.
Sumber/diCopy dari : http://darussunnah.or.id/artikel-islam/manhaj/nasehat-asy-syaikh-al-allamah-al-muhaddits-abdul-muhsin-bin-hamd-al-abbad-al-badr-hafizhahullah/

Minggu, 24 November 2013

Beberapa Hikmah dan Manfaat di Balik Musibah


Berikut beberapa hikmah di balik terjadinya musibah dan cobaan.

Pertama: Agar Hamba Mengenal Keagungan Rubûbiyah Allah Subhânahû Wa Ta’âlâ dan Kemuliaan-Nya
Bila Allah Jalla Jalâluhû menghendaki kejelekan bagi hamba, tiada seorang pun yang dapat menolak kejelekan itu.
Allah Subhânahû Wa Ta’âlâ berfirman,
وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
“Dan apabila Allah menghendaki kejelekan terhadap suatu kaum, tak ada yang dapat menolak (kejelekan) itu; dan sekali-kali tiada pelindung bagi mereka, kecuali Dia.” [Ar-Ra’d: 11]
Allah ‘Azza Wa Jalla juga berfirman,
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا نَأْتِي الْأَرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ أَطْرَافِهَا وَاللَّهُ يَحْكُمُ لَا مُعَقِّبَ لِحُكْمِهِ وَهُوَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
“Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah-daerah (orang-orang kafir) lalu mengurangi daerah-daerah itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tiada yang dapat menolak ketetapan-Nya; dan Dia-lah Yang Maha cepat hisab-Nya.” [Ar-Ra’d: 41]

Kedua: Mengenal Kehinaan dan Kerendahan Diri dalam Menegakkan Ibadah kepada-Nya
Saat dilanda musibah, manusia akan menyadari keadaannya sebagai para hamba dan di bawah kekuasaan Allah Subhânahû Wa Ta’âlâ. Mereka semua tidak terlepas dari ketetapan dan pengaturan Allah serta qadha dan takdir-Nya. Hal ini tersirat dari pengakuan orang-orang beriman sebagaimana dalam firman-Nya,
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
“(Yaitu) orang-orang yang, apabila ditimpa musibah, mengucapkan, ‘Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji’ûn ‘sesungguhnya kami hanyalah untuk Allah, dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami dikembalikan’.’.” [Al-Baqarah: 156]

Minggu, 13 Oktober 2013

Kode Etik dan Penetapan Jam Kerja, Izin, Cuti Bagi PNS di Kementerian Kesehatan RI

1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI < Download pdf >
2. Surat Edaran Penetapan Jam Kerja, Pemberian Izin Tidak Masuk Kerja dan Cuti Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI < Download pdf >

Jumat, 11 Oktober 2013